Followers

Kamis, 12 Januari 2017

"Melangkah Dalam Integritas"


Apa yang kita pahami tentang INTEGRITAS? Banyak orang yang bisa memakai kata ini tanpa memahami makna sesungguhnya. Akan tetapi tidak sedikit juga orang yang sama sekali tidak memahami betapa luar biasanya kata integritas ini. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), integritas tercatat dengan arti demikian: mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Maka dengan bahasa yang sederhana, saya mencoba mengartikan integritas demikian: sebuah karakter diri yang menunjukkan seseorang konsisten pada apa yang dipikirkan, dirasakan, diucapkan dan kemudian dilakukan!  Sebuah contoh sederhana, ada orang yang mengaku warga sebuah negara X. Akan tetapi rupanya dia bekerja untuk dinas rahasia negara Y dan melaporkan negaranya sendiri. Maka ia tidak konsisten, tidak berintegritas! Atau contoh lainnya, ada orang yang mengaku dirinya Kristen akan tetapi di rumah hampir selalu memaki dan memukul istri/suami dan anak-anak. Maka ia bisa disebut sebagai Kristen-KTP, tidak konsisten, dia tidak berintegritas!

Daniel adalah contoh hamba Tuhan yang berintegritas dengan luar biasa baik. Bagaimana tidak, ketika ia dipercaya menjadi orang kepercayaan raja di negara lain dan diwajibkan untuk tidak menyembah allah lain selain dewa di negara itu, Daniel tetap setia menyembah Tuhan. Dengan tidak ada rasa ragu dan takut sama sekali, ia tetap berdoa kepada Tuhan tiga waktu dalam satu hari. Padahal jika ia melanggar titah raja itu, maka taruhannya adalah nyawa dengan dimasukkan ke kandang singa. Namun Daniel tidak gentar dan tidak berpura-pura baik di hadapan Raja Nebukadnezar. Ia tetap konsisten dan menyembah Tuhan dengan setia.

Saudara terkasih, bagaimana dengan kita? Apakah sebagai orang Kristen umat pilihan-Nya, kita sudah berintegritas dalam hidup kita? Apakah hati, pikiran, ucapan dan laku kita sudah sesuai dengan kehendak Allah? Sudahkah diri kita dikuasai oleh Allah sehingga kita menjadi orang-orang yang otentik sesuai dengan apa yang Allah harapkan? Bila sudah, bersyukurlah karena Tuhan memampukan kita. Bila belum, tetaplah bersyukur karena Allah mengingatkan kita untuk berubah dengan cara:

1.      Berpegang selalu pada Firman-Nya. Firman Tuhanlah yang akan menolong dan menunjukkan kepada kita untuk menjadi pribadi yang benar dan berintegritas sesuai dengan kehendak Allah. Maka selalu sediakan waktu setiap hari untuk membaca Alkitab.

2.      Berdoalah. Berdoalah untuk memohon pimpinan Tuhan supaya Ia memampukan kita menjadi pribadi yang berintegritas. Tuhan akan sangat senang mendengar doa dan penyerahan diri kita kepada-Nya.

3.      Selalu ingat bahwa Dialah Allah Sejati yang senantiasa mengasihi kita. Dengan mengingat hal ini, maka hati dan jiwa kita akan terus bersyukur sehingga kita menghadirkan diri apa adanya, diri yang berintegritas seperti contoh yang sudah kita lihat dari Daniel tadi, dan terutama seperti teladan dari Yesus, Tuhan kita.

Maka, selamat belajar menjadi pribadi yang semakin berintegritas. Serahkan pada Tuhan, dan Dialah yang akan memampukan setiap kita. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.


Surabaya, 12 Januari 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar