Apa yang
kita pahami tentang INTEGRITAS? Banyak orang yang bisa memakai kata ini tanpa
memahami makna sesungguhnya. Akan tetapi tidak sedikit juga orang yang sama
sekali tidak memahami betapa luar biasanya kata integritas ini. Dalam KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia), integritas
tercatat dengan arti demikian: mutu,
sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki
potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Maka dengan
bahasa yang sederhana, saya mencoba mengartikan integritas demikian: sebuah karakter diri yang menunjukkan seseorang
konsisten pada apa yang dipikirkan, dirasakan, diucapkan dan kemudian dilakukan!
Sebuah contoh sederhana, ada orang yang
mengaku warga sebuah negara X. Akan tetapi rupanya dia bekerja untuk dinas
rahasia negara Y dan melaporkan negaranya sendiri. Maka ia tidak konsisten,
tidak berintegritas! Atau contoh lainnya, ada orang yang mengaku dirinya
Kristen akan tetapi di rumah hampir selalu memaki dan memukul istri/suami dan
anak-anak. Maka ia bisa disebut sebagai Kristen-KTP, tidak konsisten, dia tidak
berintegritas!
Daniel
adalah contoh hamba Tuhan yang berintegritas dengan luar biasa baik. Bagaimana
tidak, ketika ia dipercaya menjadi orang kepercayaan raja di negara lain dan
diwajibkan untuk tidak menyembah allah lain selain dewa di negara itu, Daniel
tetap setia menyembah Tuhan. Dengan tidak ada rasa ragu dan takut sama sekali,
ia tetap berdoa kepada Tuhan tiga waktu dalam satu hari. Padahal jika ia melanggar
titah raja itu, maka taruhannya adalah nyawa dengan dimasukkan ke kandang
singa. Namun Daniel tidak gentar dan tidak berpura-pura baik di hadapan Raja
Nebukadnezar. Ia tetap konsisten dan menyembah Tuhan dengan setia.
Saudara
terkasih, bagaimana dengan kita? Apakah sebagai orang Kristen umat pilihan-Nya,
kita sudah berintegritas dalam hidup kita? Apakah hati, pikiran, ucapan dan
laku kita sudah sesuai dengan kehendak Allah? Sudahkah diri kita dikuasai oleh
Allah sehingga kita menjadi orang-orang yang otentik sesuai dengan apa yang
Allah harapkan? Bila sudah, bersyukurlah karena Tuhan memampukan kita. Bila
belum, tetaplah bersyukur karena Allah mengingatkan kita untuk berubah dengan
cara:
1.
Berpegang selalu pada Firman-Nya. Firman Tuhanlah yang akan menolong dan
menunjukkan kepada kita untuk menjadi pribadi yang benar dan berintegritas
sesuai dengan kehendak Allah. Maka selalu sediakan waktu setiap hari untuk
membaca Alkitab.
2.
Berdoalah.
Berdoalah untuk memohon pimpinan Tuhan supaya Ia memampukan kita menjadi
pribadi yang berintegritas. Tuhan akan sangat senang mendengar doa dan
penyerahan diri kita kepada-Nya.
3.
Selalu ingat bahwa Dialah Allah Sejati yang
senantiasa mengasihi kita. Dengan
mengingat hal ini, maka hati dan jiwa kita akan terus bersyukur sehingga kita
menghadirkan diri apa adanya, diri yang berintegritas seperti contoh yang sudah
kita lihat dari Daniel tadi, dan terutama seperti teladan dari Yesus, Tuhan
kita.
Maka, selamat
belajar menjadi pribadi yang semakin berintegritas. Serahkan pada Tuhan, dan
Dialah yang akan memampukan setiap kita. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.
Surabaya, 12 Januari 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar