Bangsa Israel adalah bangsa yang penuh dengan pergumulan.
Banyak pengalaman-pengalaman suka, dan tidak sedikit duka mereka alami. Terutama
di dalam kondisi duka mereka sangat membutuhan rahmat dan pertolongan dari
Allah Bapa. Pengharapan akan hari rahmat Tuhan adalah hal penting yang selalu
dijaga dan dinantikan oleh bangsa Israel. Pengharapan ditampilkan dan
disimbolkan dalam peristiwa tahun Yobel. Pada saat tahun Yobel tiba, yaitu
tahun ke-50, dibunyikanlah syofar
(sangkakala) untu menandakan bahwa pembebasa dan penebusan telah terjadi. Suara
sangkakala menggemakan suara pengharapan panjang yang terwujud. Oleh karena
itu, semua orang Israel akan bersorak-sorai dan merayakan tahun ini dengan
sukacita.
Perayaan tahun Yobel menunjukkan kepada kita bahwa bangsa
Israel pun menyadari penuh bahwa Allah adalah Allah yang memberikan rahmat,
menolong, dan melimpahi kita dengan damai sejahtera. Apabila Allah telah
memberikan damai sejahtera-Nya bagi kita, maka sudah menjadi kewajiban kita
juga untuk mewartakan damai sejahtera-Nya, terutama setelah kita melihat karya
penyaliban dan kebangkitan Kristus yang semakin meyakinkan kita bahwa Allah memelihara,
menolong dan memberikan damai sejahtera bagi kita, seluruh umat manusia.
Bagaimana cara kita mewartakan kabar damai sejahtera Kristus tersebut?
Pertama, bangun kesadaran penuh dalam diri bahwa
hidup kita bisa terjadi karena kebaikan dan damai sejahtera dari Tuhan kita
Yesus Kristus. Kesadaran akan
kondisi hidup kita yang telah ditolong dan dilimpahi damai sejahtera oleh Tuhan
menjadi sangat penting, karena dengan kesadaran itu kita akan terus mengingat
dan menyadari bahwa hidup kita itu ada dalam tuntunan tangan Tuhan. Dan dengan
kesadaran itu, maka hidup yang sukacita dan penuh damai sejahtera akan
tercermin dalam kehidupan kita sehari-hari, dan di sanalah orang lain bisa
melihat.
Kedua, jadilah surat Kristus yang terbuka. Menjadi
surat Kristus yang terbuka artinya hidup kita harus kita isi dengan hal-hal
yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Kristus melalui karya-Nya telah memberikan
banyak teladan bagi kita. Sikap hidup-Nya yang sederhana, penuh kasih dan
rendah hati, menjadi batu penjuru bagaimana kita pun juga harus bersikap di
dalam kehidupan kita sehari-hari. Apabila kita bisa menjadi surat Kristus yang
terbuka, maka orang lain yang melihat hidup kita pun, dalam rahmat Allah bisa
mendapatkan damai sejahtera yang sama seperti yang telah kita dapatkan.
Karya dan kebangkitan Kristus telah membawa kemenangan yang
sempurna bagi kita, dan juga damai sejahtera yang berlimpah. Marilah kita
mewartakan dan membagikannya kepada sesama di sekitar kita, agar damai
sejahtera itu juga bisa mereka rasakan dalam hidup mereka sehari-hari.
Solo, 03 April 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar